Home / News / Lingkungan

eKomoditi Implementasikan IoT dan AI di Pabrik Kelapa Sawit

Jumat - 23 Jul 2021, 3:52 WIB
Foto: Fasilitas pengolahan minyak sawit mentah
Editor : Joko Yuwono | Tim Redaksi

Jakarta, Warta Sawit Indonesia -- Dunia bisnis saat ini mengadopsi IoT (Internet of Things) dan AI (Artificial Intelligence) untuk alasan modernisasi sektor industri agar lebih produktif dan efisien sekaligus meningkatkan pertumbuhan dan nilai tambah.

Beberapa bisnis modern telah mengadopsi IoT dan AI sebagai bagian dari proses dan produk mereka. Baik IoT dan AI diyakini sebagai teknologi teratas yang paling banyak diinvestasikan oleh perusahaan saat ini untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan keunggulan kompetitif.

Diakui atau tidak, konvergensi IoT dan AI tersebut telah merubah definisi fungsi industri, bisnis, dan ekonomi. Menggabungkan IoT dan AI akan menciptakan mesin-mesin bisnis yang mensimulasikan perilaku cerdas dan mendukung pengambilan keputusan tanpa campur tangan manusia.

IoT berurusan dengan penggunaan dan pengembangan perangkat yang berinteraksi secara langsung dengan sistem komputer dan konektifitas internet, sementara AI membuat perangkat pembelajaran (machine-learning) berdasarkan algoritma dan model statistik sesuai pola yang ditampilkan oleh data itu sendiri, kemudian menggunakannya untuk membuat menganalisis dan menarik kesimpulan.

Namun demikian, mengelola banyak data yang berasal dari perangkat IoT yang tak terhitung jumlahnya, sudah pasti akan sangat rumit, terutama industri kelapa sawit. Untuk maju sambil tetap kompetitif dan relevan secara global, industri penggilingan kelapa sawit khususnya harus mengadopsi dan melengkapi dirinya dengan teknologi dan inovasi terbaru, terutama pada kontrol proses berbasis otomatisasi.

Baca Juga: Pemerintah Upayakan Stabilisasi Harga TBS Sawit di Tingkat Petani

Meningkatkan efisiensi operasional

Berbicara tentang IoT adalah tentang sensor yang ditanamkan ke dalam mesin, yang menawarkan aliran data melalui jaringan komputer dan konektivitas internet.

Dalam hal ini, IoT menyediakan data, sementara AI menterjemahkannya untuk membuat respons, menawarkan kreativitas dan mendorong tindakan cerdas. Karena data yang dikirim dari sensor dapat dianalisis dengan AI, bisnis dapat membuat keputusan yang tepat.

Dari sudut pandang process control management telah terbukti bahwa implementasi teknologi otomatisasi bila diterapkan dengan benar akan menghasilkan banyak manfaat bagi dunia bisnis dan industri.

Baca Juga: Cara Mengendalikan Hama Kumbang Tanduk pada Tanaman Kelapa Sawit

Halaman :
BERITA PILIHAN
Berita Lainnya

Kuota Penerima Beasiswa Sawit Diusulkan Sebanyak 450 Orang

Edukasi

Transformasi Digital Perkebunan Kelapa Sawit Di Masa Pandemi

Digitalisasi

Pembinaan Petani Sawit Swadaya Tanggungjawab Semua Pihak

Sustainability

Penguatan Teknologi Pengolahan Perlu Segera Dilakukan Industri Sawit

Agroteknologi

Indonesia Kembali Jadi Eksportir Terbesar Minyak Sawit Dunia

Ekonomi

Kelapa Sawit Jadikan Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar Dunia

Energi

APROBI Apresiasi Penyesuaian Tarif Pungutan Ekspor Sawit

Korporasi

Industri Minyak Nabati Dukung Penerapan Tarif Pungutan Ekspor Sawit

Lingkungan

Ketua GAPKI, Kampanye Hitam Kelapa Sawit Sudah Kelewat Batas

Sustainability

Wilmar Group Lakukan Konservasi Burung Pemangsa di Kalimantan

Korporasi
Plantation Application Software

Sawit Sumbermas Kejar Target Produksi CPO Hingga Akhir Tahun 2020

Korporasi

eKomoditi Indonesia Release ePCS Versi 3.8 Dilengkapi Iris Scanner

Digitalisasi

Sebagai Sumber Energi Terbarukan, Sawit Harus Dapat Insentif Lebih

Energi

Dorong Serapan Minyak Kelapa Sawit, RSPO Dukung Konsep Shared Responsibility

Sustainability

Jepang Siap Tampung Limbah Pabrik Kelapa Sawit Hingga 15 Tahun ke Depan

Sustainability

Implementasikan Program Sawit Rakyat, PTPN III Lakukan Peremajaan

Lingkungan

Astra Grup Perluas Digitalisasi Perkebunan Sawit di Masa Pandemi

Korporasi

Pengusaha Sawit Targetkan Produksi 49 Juta Ton CPO di 2021

Korporasi

Banyak Konsumen Tidak Mengetahui Minyak Sawit yang Berkelanjutan

Sustainability

Jambi Kekurangan Pabrik Pengolahan Sawit, Apa Dampaknya ke Petani?

Lingkungan
Plantation Application Software

Korindo Group Klaim Telah Moratorium Pembukaan Lahan sejak 2017

Sustainability

Kemenangan Joe Biden Bikin Harga CPO Tembus Level Tertinggi 2020

Ekonomi

Meski Ekspor Sempat Turun, Harga CPO Masih Kuat Nanjak

Ekonomi

Pemerintah Indonesia Pantang Mundur Lawan Diskriminasi Sawit

Agroteknologi

Buka Wawasan Para Milenial, BPDPKS Edukasi Manfaat Sawit

Edukasi

Lawan Kampanye Hitam, BPDPKS Lakukan Edukasi dan Sosialisasi

Agroteknologi

Program Peremajaan Sawit Rakyat Dinilai Pro Petani Sawit

Lingkungan

Edukasi Pencegahan Karhutla Bagi Masyarakat Terus Dilakukan Walau Masa Pandemi

Edukasi

Lewat Dukungan Dana Sawit Dari BPDP-KS, 4.529 Petani Peroleh Pelatihan

Edukasi

Data Mining dan Big Data Analysis di Perkebunan Kelapa Sawit

Digitalisasi
Plantation Application Software

GAPKI Selenggarakan Konferensi Internasional Kelapa Sawit Secara Virtual

Sustainability

Mulai Pulih, Industri Sawit Indonesia Terus Tunjukkan Tren Positif

Sustainability

Pengusaha Sawit Targetkan Produksi 49 Juta Ton CPO di 2021

Ekonomi

Defisit CPO di 2025 Berisiko Ekspansi Lahan Besar-besaran

Edukasi

Industri Lagi Goyang, Ekspor Kelapa Sawit Mampu Tembus USD 10,06 Miliar

Ekonomi

Kembangkan Biodiesel, Pemerintah Kehilangan Potensi Ekspor CPO Rp 41,7 Triliun

Energi

Kelapa Sawit Semakin Berkelanjutan dengan Revolusi Industri 4.0

Digitalisasi

Aspek Teknologi Industri Kelapa Sawit Harus Berbenah

Digitalisasi

Inovasi Teknologi Optimalkan Produksi Sawit di Lahan Gambut

Lingkungan

Pupuk Kaltim Kembangkan Teknologi Pertanian Kelapa Sawit

Digitalisasi
ENGLISH CHANNEL
Lihat Semua