Djoko mencontohkan, kebutuhan bahan bakar jenis solar tahun setiap tahunnya mencapai 30 juta Kiloliter (KL). Dengan adanya produksi dari biodiesel dan juga minyak bumi, nantinya RI tidak perlu lagi melakukan impor.
"Kita sekarang ini (indeks ketahanan energi) dalam tahap tahan. Kita ingin tahannya di angka 7,99. Kita bahkan menuju angka 8 bahkan 10 yang sangat tahan," tuturnya.
Baca Juga: Kelapa Sawit Jadikan Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar Dunia
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu PT Pertamina (Persero) telah berhasil melakukan produksi 1.000 barel D100 di Kilang Dumai.
D100 bahkan sudah dilakukan uji coba performa melalui road test 200 km, dicampur dengan solar serta FAME.
Baca Juga: Kelapa Sawit Jadikan Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar Dunia