Home / News / Digitalisasi

Digitalisasi Perkebunan Berpotensi Tingkatkan Profit Tanpa Perluasan Hektar

Senin - 17 Jan 2022, 15:07 WIB
Foto: Kegiatan perawatan melalui proses digital di perkebunan kelapa sawit (www.ekomoditi.id)
Editor : Joko Yuwono | Tim Redaksi

Jakarta, Warta Sawit Indonesia -- Produksi minyak sawit global didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini, bersama-sama menyumbang sekitar 85 hingga 90 persen dari total produksi minyak sawit global. Dalam jangka panjang, permintaan global akan minyak sawit menunjukkan tren yang meningkat sejalan dengan peningkatan populasi global yang meningkatkan konsumsi produk makanan dan kosmetik yang mengandung jenis bahan yang berasal dari minyak sawit.

Namun, ada ekspansi besar-besaran perkebunan kelapa sawit yang diklaim terkait dengan deforestasi, perpindahan habitat alami, dan disalahkan sebagai penyebab polusi udara terkait kabut asap di kota-kota Asia Tenggara. Ia juga telah disarankan sebagai kontributor utama pemanasan global melalui tanah gambut kaya karbon yang dipindahkan dan lahan basah yang konon digunakan untuk budidaya kelapa sawit.

Sebagai produsen minyak sawit terbesar dunia, Indonesia dan Malaysia telah menyadari hal tersebut. Moratorium lahan telah diterapkan, terutama di lahan gambut dan hutan hujan. Namun dalam praktiknya, penekanan terlalu sering ditempatkan pada menemukan solusi untuk masalah parsial.

Upaya tersebut kurang mempertimbangkan aspek jangka panjang dan tidak mencerminkan pembangunan berkelanjutan dari rantai pangan agro yang menuntut transparansi data dan informasi. Oleh karena itu, penting untuk ditekankan bahwa semua upaya harus lebih berorientasi pada pemangku kepentingan untuk mengadopsi teknologi baru sebagai pilihan dan nilai.

Tantangan keberlanjutan dan ketertelusuran

Ketika perusahaan mengambil keputusan untuk mengadopsi teknologi baru, mereka harus mempertimbangkan dua faktor penting, yaitu tantangan keberlanjutan dan tantangan keterlacakan. Mereka menghadapi masyarakat global yang menuntut transparansi dan pasar global yang sangat kompetitif.

Namun memodifikasi manajemen yang telah mengakar selama bertahun-tahun krisis tidaklah mudah. Faktanya, sektor kelapa sawit baik di Indonesia maupun Malaysia berkembang pesat, namun perkebunan dan produsen memiliki kinerja yang jauh di bawah potensinya, dengan hasil yang lebih rendah dari optimal.

Tentang hal ini, Chief Executive Officer dari eKomoditi Solutions Indonesia, Ferron Haryanto, berpendapat bahwa tanpa melakukan transformasi digital ditentunya tidak mudah bagi produsen sawit untuk merealisasikan permintaan tersebut mengingat kompleksnya arus bisnis sawit yang melibatkan jutaan orang.

Halaman :
BERITA PILIHAN
Berita Lainnya

Kuota Penerima Beasiswa Sawit Diusulkan Sebanyak 450 Orang

Edukasi

Transformasi Digital Perkebunan Kelapa Sawit Di Masa Pandemi

Digitalisasi

Pembinaan Petani Sawit Swadaya Tanggungjawab Semua Pihak

Sustainability

Penguatan Teknologi Pengolahan Perlu Segera Dilakukan Industri Sawit

Agroteknologi

Indonesia Kembali Jadi Eksportir Terbesar Minyak Sawit Dunia

Ekonomi

Kelapa Sawit Jadikan Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar Dunia

Energi

APROBI Apresiasi Penyesuaian Tarif Pungutan Ekspor Sawit

Korporasi

Industri Minyak Nabati Dukung Penerapan Tarif Pungutan Ekspor Sawit

Lingkungan

Ketua GAPKI, Kampanye Hitam Kelapa Sawit Sudah Kelewat Batas

Sustainability

Wilmar Group Lakukan Konservasi Burung Pemangsa di Kalimantan

Korporasi
Plantation Application Software

Sawit Sumbermas Kejar Target Produksi CPO Hingga Akhir Tahun 2020

Korporasi

eKomoditi Indonesia Release ePCS Versi 3.8 Dilengkapi Iris Scanner

Digitalisasi

Sebagai Sumber Energi Terbarukan, Sawit Harus Dapat Insentif Lebih

Energi

Dorong Serapan Minyak Kelapa Sawit, RSPO Dukung Konsep Shared Responsibility

Sustainability

Jepang Siap Tampung Limbah Pabrik Kelapa Sawit Hingga 15 Tahun ke Depan

Sustainability

Implementasikan Program Sawit Rakyat, PTPN III Lakukan Peremajaan

Lingkungan

Astra Grup Perluas Digitalisasi Perkebunan Sawit di Masa Pandemi

Korporasi

Pengusaha Sawit Targetkan Produksi 49 Juta Ton CPO di 2021

Korporasi

Banyak Konsumen Tidak Mengetahui Minyak Sawit yang Berkelanjutan

Sustainability

Jambi Kekurangan Pabrik Pengolahan Sawit, Apa Dampaknya ke Petani?

Lingkungan
Plantation Application Software

Korindo Group Klaim Telah Moratorium Pembukaan Lahan sejak 2017

Sustainability

Kemenangan Joe Biden Bikin Harga CPO Tembus Level Tertinggi 2020

Ekonomi

Meski Ekspor Sempat Turun, Harga CPO Masih Kuat Nanjak

Ekonomi

Pemerintah Indonesia Pantang Mundur Lawan Diskriminasi Sawit

Agroteknologi

Buka Wawasan Para Milenial, BPDPKS Edukasi Manfaat Sawit

Edukasi

Lawan Kampanye Hitam, BPDPKS Lakukan Edukasi dan Sosialisasi

Agroteknologi

Program Peremajaan Sawit Rakyat Dinilai Pro Petani Sawit

Lingkungan

Edukasi Pencegahan Karhutla Bagi Masyarakat Terus Dilakukan Walau Masa Pandemi

Edukasi

Lewat Dukungan Dana Sawit Dari BPDP-KS, 4.529 Petani Peroleh Pelatihan

Edukasi

Data Mining dan Big Data Analysis di Perkebunan Kelapa Sawit

Digitalisasi
Plantation Application Software

GAPKI Selenggarakan Konferensi Internasional Kelapa Sawit Secara Virtual

Sustainability

Mulai Pulih, Industri Sawit Indonesia Terus Tunjukkan Tren Positif

Sustainability

Pengusaha Sawit Targetkan Produksi 49 Juta Ton CPO di 2021

Ekonomi

Defisit CPO di 2025 Berisiko Ekspansi Lahan Besar-besaran

Edukasi

Industri Lagi Goyang, Ekspor Kelapa Sawit Mampu Tembus USD 10,06 Miliar

Ekonomi

Kembangkan Biodiesel, Pemerintah Kehilangan Potensi Ekspor CPO Rp 41,7 Triliun

Energi

Kelapa Sawit Semakin Berkelanjutan dengan Revolusi Industri 4.0

Digitalisasi

Aspek Teknologi Industri Kelapa Sawit Harus Berbenah

Digitalisasi

Inovasi Teknologi Optimalkan Produksi Sawit di Lahan Gambut

Lingkungan

Pupuk Kaltim Kembangkan Teknologi Pertanian Kelapa Sawit

Digitalisasi
ENGLISH CHANNEL
Lihat Semua