Home / News / Sustainability
Dia menilai konsumen di Indonesia yang hanya mengetahui minyak sawit sebagai minyak goreng dan tidak memikirkan apakah produk tersebut berkelanjutan atau tidak.
"Masih banyak yang tidak tahu tentang mana minyak yang berkelanjutan dan mana yang tidak dan saya pikir konsumen memiliki hak untuk memilih keduanya untuk digunakan," ujarnya dalam diskusi RSPO yang disiarkan secara virtual, Rabu (19/8/2020).
Menurut Tulus, minimnya pengetahuan konsumen terhadap produk yang berkelanjutan disebabkan tidak adanya edukasi dari pelaku industri. Padahal, pelaku industri memiliki tanggung jawab saat menyalurkan produk-produk di tengah masyarakat.
Baca Juga: Sudah Saatnya Petani Sawit Jadi Pemain Utama Rantai Pasok CPO
Dia pun meminta kepada para pelaku industri minyak goreng untuk memastikan bahwa bahan baku produk yang mereka jual berasal dari kebun kelapa sawit yang berkelanjutan.
"Produsen itu harus bertanggung jawab untuk membuat proses produksinya berkelanjutan sehingga produk-produk yang mereka jual itu ramah lingkungan," kata Tulus.
Selain itu, Tulus meminta kepada para pelaku industri minyak sawit memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi terhadap hak-hak buruh dan hak asasi manusia lainnya.
Baca Juga: Sudah Saatnya Petani Sawit Jadi Pemain Utama Rantai Pasok CPO