"Kita tahu sendiri eksportir minyak sawit dunia kita lihat ada lima ekspor terbesar, kita menempati rangking pertama dengan jumlah 37,3 juta ton," ujar Direktur Industri Hasil Hutan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Perindustrian, Emil Satria dalam diskusi Masa Depan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) Menuju Pengakuan Internasional, Senin (7/6).
Di bawah Indonesia ada Malaysia yang menempati posisi ke dua eksportir terbesar. Malaysia mencatat telah melakukan ekspor sebanyak 19,3 juta ton dengan market share global kurang lebih 30 persen.
"Selanjutnya diikuti oleh Malaysia, Thailand Kolombia, Nigeria dan negara-negara lain," jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Upayakan Stabilisasi Harga TBS Sawit di Tingkat Petani
Emil mengatakan pencapaian terbesar tersebut tidak lepas dari potensi lahan yang sawit yang demikian besar di Tanah Air. Pada 2020 saja luas lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,38 juta hektare area (Ha) dengan 26 provinsi penghasil. Adapun produksinya di tahun 2020 lebih kurang 47,40 juta ton.
Sawit sendiri merupakan industri padat karya menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 4,2 juta orang, dan tenaga kerja tidak langsung sebesar 12 juta orang dari hulu hingga hilir. Minyak kelapa sawit juga menjadi pendorong ketahanan energi nasional dalam program mandatory biodisel 30 persen (B30) yang telah tersalurkan 8,7 juta KL.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Dedi Junaedi mengatakan, sebanyak 70 persen produk sawit Indonesia sudah dipasarkan di dunia.
Baca Juga: Cara Mengendalikan Hama Kumbang Tanduk pada Tanaman Kelapa Sawit