Home / News / Agroteknologi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, kelapa sawit saat ini sering dipersalahkan sebab dampak lingkungannya.
Sawit tak bisa dipungkiri menjadi sebab utama kebakaran hutan dan lahan. Namun, meninggalkan kelapa sawit tidak mungkin karena komoditas itu menjadi sumber devisa. Selain itu, minyak kelapa sawit juga menjadi kandidat pertama untuk pemenuhan kebutuhan minyak nabati dunia.
"Sawit paling efisien, membutuhkan lahan lebih sedikit dibandingkan dengan minyak nabati seperti rapeseed, bunga matahari, dan kedelai," kata Darmin kepada para wartawan.
Baca Juga: Penguatan Teknologi Pengolahan Perlu Segera Dilakukan Industri Sawit
Menurut Darmin, kepala sawit mampu menghasilkan 12 ton dengan lahan 21,5 juta hektar, sementara kedelai perlu 45,8 juta hektar untuk menghasilkan 0,4 ton minyak kedelai.
Aditya Bayunanda, Direktur Kebijakan, Keberlanjutan, dan Transformasi WWF Indonesia mengutarakan bahwa yang perlu diupayakan adalah kelapa sawit berkelanjutan.
"Inovasi dan teknologi menjadi kunci. Intensifikasi, dan bukan ekstensifikasi, bisa berperan membuat sawit menjadi produk yang lebih berkelanjutan," katanya.
Baca Juga: Penguatan Teknologi Pengolahan Perlu Segera Dilakukan Industri Sawit