Home / News / Digitalisasi

Pupuk Kaltim Kembangkan Teknologi Pertanian Kelapa Sawit

Sabtu - 21 Nov 2020, 12:23 WIB
Foto: Istimewa
Editor : Joko Yuwono | Tim Redaksi

Jakarta, Warta Sawit Indonesia -- PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mengembangkan inovasi teknologi pertanianPrecision Agriculture Platform for Oil Palm (PreciPalm).

Inovasi ini berupa pemanfaatan teknologi informasi untuk menentukan rekomendasi pemupukan presisi dengan menggunakan teknologi satelit.
 
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan Precipalm dapat menyediakan informasi mengenai kondisi nutrisi unsur makro lahan kelapa sawit secara cepat dan presisi dalam bentuk peta digital lahan yang diolah dari citra satelit dan model matematis.
 
Informasi karakteristik lahan ini digunakan untuk menjadi dasar dalam menghasilkan rekomendasi pemupukan Nitrogen, Phospor, Kalium, dan Magnesium, serta dapat digunakan untuk pemantauan kondisi nutrisi lahan perkebunan pasca pemupukan secara realtime.

"PreciPalm merupakan solusi pertanian presisi berbasis satelit pertama di Indonesia untuk perkebunan kelapa sawit. PreciPalm dapat memberikan manfaat dalam mendukung efektifitas manajemen pemeliharaan kebun kelapa sawit di Indonesia," ujar Bakir dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Agustus 2020.
 
Menurut Bakir, inovasi PreciPalm ini akan meningkatkan daya saing produk pupuk perseroan di era industri 4.0. Pertanian presisi merupakan upaya efektif untuk mendapat keuntungan optimal dan berkelanjutan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
 
"PreciPalm menjadi salah satu rencana strategis dalam transformasi bisnis Pupuk Indonesia Grup, perusahaan dituntut untuk mampu fokus pada customer oriented," paparnya.
 
PreciPalm memberikan prospek untuk mendukung pemasaran pupuk NPK non subsidi. Prospek pemanfaatan Precipalm sangat strategis karena memiliki solusi rekomendasi pemupukan berbasis satelit sehingga petani sawit dapat fokus pada peningkatan produktivitas kebun sawit dengan menerapkan prinsip pertanian presisi sebagai cara menuju pertanian modern, seperti yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
 
"PreciPalm dapat menjadi cikal bakal penopang kesuksesan Pupuk Indonesia Grup dalam mengimplementasikan solusi pertanian melalui rekomendasi pemupukan presisi," ungkap dia.
 
Pelaksana Tugas Direktur Utama Pupuk Kaltim Meizar Effendi menambahkan, pengembangan inovasi PreciPalm Pupuk Kaltim bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). PreciPalm menjadi konsep pertanian cerdas (smart farming) untuk mengoptimalkan peningkatan hasil pertanian secara kualitas dan kuantitas, dengan efisiensi penggunaan sumber daya.
 
Setelah launching pada Desember 2018 lalu, uji lapangan PreciPalm dilakukan di kebun sawit PTPN 3, PTPN 5, dan PTPN 7. Saat ini PreciPalm telah memasuki tahap komersialisasi untuk dipasarkan pada konsumen, baik korporasi maupun petani kelapa sawit.
 
Sebagai tindak lanjut, Pupuk Kaltim melaksanakan pelatihan peningkatan kompetensi SDM dalam bidang pertanian presisi dan Precipalm. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi di bidang pertanian presisi, penginderaan jauh (remote sensing), dan Sistem Informasi Geografis yang dibutuhkan dalam mengoperasionalkan PreciPalm.
 
"Dengan pelatihan ini, kami berharap karyawan Pupuk Kaltim dapat siap memberikanagro services solutionsebagaiadded valueyang diberikan kepada konsumen," pungkas Meizar.

Baca Juga: Digitalisasi Perkebunan Berpotensi Tingkatkan Profit Tanpa Perluasan Hektar
BERITA PILIHAN
Berita Lainnya

eKomoditi Implementasikan IoT dan AI di Pabrik Kelapa Sawit

Lingkungan

Kuota Penerima Beasiswa Sawit Diusulkan Sebanyak 450 Orang

Edukasi

Transformasi Digital Perkebunan Kelapa Sawit Di Masa Pandemi

Digitalisasi

Pembinaan Petani Sawit Swadaya Tanggungjawab Semua Pihak

Sustainability

Penguatan Teknologi Pengolahan Perlu Segera Dilakukan Industri Sawit

Agroteknologi

Indonesia Kembali Jadi Eksportir Terbesar Minyak Sawit Dunia

Ekonomi

Kelapa Sawit Jadikan Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar Dunia

Energi

APROBI Apresiasi Penyesuaian Tarif Pungutan Ekspor Sawit

Korporasi

Industri Minyak Nabati Dukung Penerapan Tarif Pungutan Ekspor Sawit

Lingkungan

Ketua GAPKI, Kampanye Hitam Kelapa Sawit Sudah Kelewat Batas

Sustainability
Plantation Application Software

Wilmar Group Lakukan Konservasi Burung Pemangsa di Kalimantan

Korporasi

Sawit Sumbermas Kejar Target Produksi CPO Hingga Akhir Tahun 2020

Korporasi

eKomoditi Indonesia Release ePCS Versi 3.8 Dilengkapi Iris Scanner

Digitalisasi

Sebagai Sumber Energi Terbarukan, Sawit Harus Dapat Insentif Lebih

Energi

Dorong Serapan Minyak Kelapa Sawit, RSPO Dukung Konsep Shared Responsibility

Sustainability

Jepang Siap Tampung Limbah Pabrik Kelapa Sawit Hingga 15 Tahun ke Depan

Sustainability

Implementasikan Program Sawit Rakyat, PTPN III Lakukan Peremajaan

Lingkungan

Astra Grup Perluas Digitalisasi Perkebunan Sawit di Masa Pandemi

Korporasi

Pengusaha Sawit Targetkan Produksi 49 Juta Ton CPO di 2021

Korporasi

Banyak Konsumen Tidak Mengetahui Minyak Sawit yang Berkelanjutan

Sustainability
Plantation Application Software

Jambi Kekurangan Pabrik Pengolahan Sawit, Apa Dampaknya ke Petani?

Lingkungan

Korindo Group Klaim Telah Moratorium Pembukaan Lahan sejak 2017

Sustainability

Kemenangan Joe Biden Bikin Harga CPO Tembus Level Tertinggi 2020

Ekonomi

Meski Ekspor Sempat Turun, Harga CPO Masih Kuat Nanjak

Ekonomi

Pemerintah Indonesia Pantang Mundur Lawan Diskriminasi Sawit

Agroteknologi

Buka Wawasan Para Milenial, BPDPKS Edukasi Manfaat Sawit

Edukasi

Lawan Kampanye Hitam, BPDPKS Lakukan Edukasi dan Sosialisasi

Agroteknologi

Program Peremajaan Sawit Rakyat Dinilai Pro Petani Sawit

Lingkungan

Edukasi Pencegahan Karhutla Bagi Masyarakat Terus Dilakukan Walau Masa Pandemi

Edukasi

Lewat Dukungan Dana Sawit Dari BPDP-KS, 4.529 Petani Peroleh Pelatihan

Edukasi
Plantation Application Software

Data Mining dan Big Data Analysis di Perkebunan Kelapa Sawit

Digitalisasi

GAPKI Selenggarakan Konferensi Internasional Kelapa Sawit Secara Virtual

Sustainability

Mulai Pulih, Industri Sawit Indonesia Terus Tunjukkan Tren Positif

Sustainability

Pengusaha Sawit Targetkan Produksi 49 Juta Ton CPO di 2021

Ekonomi

Defisit CPO di 2025 Berisiko Ekspansi Lahan Besar-besaran

Edukasi

Industri Lagi Goyang, Ekspor Kelapa Sawit Mampu Tembus USD 10,06 Miliar

Ekonomi

Kembangkan Biodiesel, Pemerintah Kehilangan Potensi Ekspor CPO Rp 41,7 Triliun

Energi

Kelapa Sawit Semakin Berkelanjutan dengan Revolusi Industri 4.0

Digitalisasi

Aspek Teknologi Industri Kelapa Sawit Harus Berbenah

Digitalisasi

Inovasi Teknologi Optimalkan Produksi Sawit di Lahan Gambut

Lingkungan

Dukung kami menyajikan berita akurat, terpercaya dan independen. Berkontribusi sekarang melalui link Google berikut ini.

Kolom Opini

Digitalisasi Perkebunan Berpotensi Tingkatkan Profit Tanpa Perluasan Hektar
Halaman ini didedikasikan untuk memajukan proses digital transformation dunia industri perkebunan kelapa sawit Indonesia
ENGLISH CHANNEL
Lihat Semua