Home / News / Sustainability
Di Aceh Tamiang contohnya dibangun kesepakatan antara Pemkab Aceh Tamiang, KPH III,Gapki Aceh, FKI,KTNA dan IDH. Ada komiten pembeli yaitu Musim Mas selanjutnya CPO ditampung Unilever dan Pepsi.Co. Aktivitas pemetaan lebih dari 500 petani swadaya untuk GAP, kapasitas, perlindungan dan restorasi hutan. Akses terhadap pembiayaan dan bahan tanaman, pengelolaan HCV/HCS dan penerapan ISPO/RSPO.
Cargil Farmer Development LeadJoko Wahyu Priadi, menyatakan setelah sukses membina petani PIR baik PIR trans maupun KKPA, saat ini membina petani swadaya di Musi Banyuasin. Petani swadaya kalau tidak dibina akan menjadi masalah besar. Proses pembinaan dimulai dari melihat skema rantai pasok kemudian menetapkan model aliran bisnis yaitu aliran TBS, alur pembayaran dan quality control.
Model kebun swadaya hindoli adalah pastikan areal bukan HPKV, dengan pengambilan titik koordinat setiap kavling, kelengkapan dokumen suplier; perjanjian kerjasama jual beli TBS dengan pembinaan, grading dan penalty , sertifikasi bekerjasama dengan IDH. “Kemitraan bukan jual beli putus. Memang tidak mudah membina petani swadaya, perlu proses tetapi asal transparan semua bisa diatasi,” katanya.
Senor Advisor Forstabi,Rukaiyah Rafik, menyatakan dalam proses pendampingan petani swadaya pemerintah punya kewenangan dalam pemenuhan standar dan legalitas, kapasitas organisasi petani dan program bantuan. Sedang perusahaan peningkatan kapasitas dan pengetahuan budidaya petani, akses pasar dan pemetaan lahan. Juga ada dana CSR dan bisa memberi bantuan kredit. Kolaborasi merupakan kunci pendampingan petani swadaya menuju minyak sawit berkelanjutan.
Baca Juga: Sudah Saatnya Petani Sawit Jadi Pemain Utama Rantai Pasok CPO
Sekretairs Jenderal (Sekejen) Serikat Petani kelapa Sawit (SPKS), M Darto, menyatakan saat ini yang berkembang hanya petani swadaya yaitu 0,7%/tahun. Produk petani swadaya yaitu TBS dengan berbagai cara akhirnya ditampung perusahaan besar. Dorongan pembeli untuk kelapa sawit berkelanjutan belum banyak menyentuh petani, buktinya yang bersertifikat RSPO dan ISPO hanya 0,001%.
Saat ini banyak perusahaan secara sendiri-sendiri seperti Musim Mas, Cargill dan yang lainnya membina petani. Tetapi ini tidak cukup. Harusnya ada kolaborasi semua perusahaan besar perkebunan sawit untuk membina petani.
Sawit rakyat memang berevolusi tanpa bantuan pemerintah tetapi hasilnya adalah petani dengan kemampuan SDM minim dan kelembagaan yang lemah. Negara alpa membina petani. Sekarang semua level pemerintah juga harus bekerjasama membantu petani, jangan sendiri-sendiri lagi.
(12102020)
Baca Juga: Sudah Saatnya Petani Sawit Jadi Pemain Utama Rantai Pasok CPODukung kami menyajikan berita akurat, terpercaya dan independen. Berkontribusi sekarang melalui link Google berikut ini.