Penurunan itu berdampak kepada turunnya beban keuangan dan sejalan dengan program perseroan untuk membangun fleksibilitas pada neraca keuangan.
Total ekuitas TLDN per 31 Desember 2021 sebesar Rp1,4 triliun, dengan peningkatan berasal dari laba bersih yang dibukukan oleh perseroan.
Harga jual rata-rata CPO dan Palm Kernel (PK) yang meningkat, lanjut Wishnu, tentunya juga memberi pengaruh positif bagi perseroan. Harga jual CPO meningkat hingga 27,2 persen dan harga jual PK mengalami peningkatan yang lebih signifikan hingga 72,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bumitama Percepat Digitalisasi di Lini Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit
Peningkatan harga komoditas yang signifikan pada 2021 berpengaruh langsung kepada performa pendapatan perseroan di mana pendapatan dari penjualan CPO dan PK tercatat masing-masing sebesar Rp2,7 triliun dan Rp250 miliar atau meningkat 6,6 persen dan 30,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Perseroan optimis akan terus berkembang di tahun 2022 karena umur tanaman mayoritas berada pada umur produktif sehingga mampu memberikan pertumbuhan produksi yang signifikan. Selain iklim yang kondusif selama tahun 2020 hingga 2021, praktik agronomi terbaik dan pemupukan yang optimal diharapkan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan produksi pada tahun 2022," ujar Wisnu Wardhana.
Baca Juga: Bumitama Percepat Digitalisasi di Lini Bisnis Perkebunan Kelapa SawitDukung kami menyajikan berita akurat, terpercaya dan independen. Berkontribusi sekarang melalui link Google berikut ini.