Home / News / Digitalisasi
Sebagaimana diketahui, perkebunan kelapa sawit terletak di daerah terpencil dengan sedikit atau bahkan tidak ada fasilitas jaringan internet. Sehingga data-data yang dikumpulkan masih dalam berbagai bentuk konvensioal.
Praktik yang biasa adalah bahwa data yang diperoleh di lapangan akan dicatat secara manual oleh masing-masing unit kerja, kemudian direkap pada malam hari dan baru diserahkan pada keesokan harinya.
Dengan kondisi demikian, konsolidasi data akan mengalami keterlambatan yang pada akhirnya akan menganggu dalam proses pengambilan keputusan bisnis, karena kesimpulan yang dibuat hanya berdasarkan data sekunder yang tidak lagi real-time dan cenderung sudah usang.
Dalam konteks ini, transformasi digital menjadi sangat penting guna menjawab berbagai tantangan pasar yang menuntut kecepatan, kecermatan dan ketelitian.
Baca Juga: Adopt Best Agro-Management Practices and Streamlining Operation
Big Data Analysis di Perkebunan Kelapa Sawit
Tentu tidak mudah bagi produsen minyak sawit untuk merealisasikan tuntutan ini mengingat kompleksnya alur bisnis kelapa sawit sejak dari sektor hulur hingga ke hilir yang melibatkan jutaan orang.
Rangkaian proses produksi minyak sawit sejak dari hulu hingga ke hilir merupakan pengelolaan mahadata (big data) yang mustahil dipecahkan tanpa proses digital yang melibatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence), otomatisasi dan analitik prediktif yang canggih.
Baca Juga: Plantation Directory, Connecting Buyers and Sellers on Plantations Acquisition