Home / News / Digitalisasi
Sementara traceability menuntut ketersediaan data selengkap-lengkapnya mulai dari penanaman, perawatan, proses panen, pengolahan awal, pengolahan lanjut hingga produk-produk derivasinya.
Berdasarkan kondisi tersebut PT. eKomoditi Solutions Indonesia merelease software aplikasi berbasis android yang mengintegrasikan semua data di lapangan (infield) bernama EPCS (Electronic Plantation Control System).
Software ini dikembangkan dalam perangkat android, yang mengganti administrasi manual pekerjaan umum, absensi karyawan, perawatan, pemupukan, proses, panen, perhitungan buah, transportasi, dan sortasi pabrik.
Proses input dan pelaporan data dapat dilakukan secara cepat dan cermat, sehingga mengurangi kesalahan serta ketidaksesuaian karena telah dilengkapi dengan global positioning system (GPS) yang berupa foto real di lapangan. Selain itu, penggunaan EPCS akan mengurangi adanya data ganda dan penggunaan laporan fisik.
Baca Juga: Indonesian Palm Oil Industry Roadmap Entering the Industrial Revolution 4.0
Sebagai aplikasi karya anak bangsa, Electronic Plantation Control System (EPCS) dapat diandalkan untuk merecord dan melakukan analisis mahadata (big data) di perkebunan, khususnya perkebunan kelapa sawit. Software aplikasi EPCS sendiri telah diimplementasikan di beberapa perkebunan kelapa sawit dan karet tidak hanya di Indonesia namun juga di Malaysia.
Penggunaan aplikasi EPCS memungkinkan seluruh informasi dari setiap tahapan pekerjaan dapat terekam secara digital. Data-data tersebut penting untuk diteruskan secara akurat, lengkap, ringkas dan tepat waktu guna sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bisnis. Selain itu, informasi yang diberikan oleh aplikasi EPCS dalam bentuk yang ramah pengguna (user friendly), mudah diakses, hemat biaya dan terlindungi dengan baik dari akses yang tidak sah.
Beberapa modul terbaru yang direlease antara lain (1) Upkeep and Harvesting System yang berfungsi untuk merecord data penugasan dan proses panen, (2) Absensi Wajah yang berfungsi sebagai absensi melalui deteksi wajah, (3) Asistensi Keluar dan Masuk untuk merekam semua aktivitas penugasan, (4) Penugasan dan Transfer RKH, (5) Penghitungan Buah (Bunch Counting), (6) Pembuatan SPB (Surat Pengantaran Buah), dan (7) Mutu Ancak yaitu pemeriksaan kualitas dari setiap ancak pemanen maupun infield setelah melakukan pemanenan. Pemeriksaan meliputi buah tinggal pokok, buah tinggal path, brondolan piringan, brondolan path dan pelepah sengkleh, dan (8) Checklist Perlengkapan
Sebagai pionir dalam pengembangan aplikasi perkebunan, eKomoditi Indonesia berharap industri kelapa sawit Indonesia mampu menjawab kampanye hitam minyak sawit di beberapa negara Uni Eropa. Penggunaan aplikasi digital dapat diandalkan untuk melacak (traceable) minyak sawit hingga ke level perkebunan sebagai sumber utama minyak sawit tersebut. Dalam hal ini, diperlukan langkah maju yang akan menampilkan data bagaimana minyak sawit bermula, mulai dari hulu hingga menjadi produk-produk yang dipajang di supermarket.
Baca Juga: Palm Oil Blockchain: Traceability and Sustainability in Palm Oil Industry