Keterangan tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk Wisnu Wardhana di Jakarta, Jumat (22/04/2022).
Lebih jauh Wisnu Wardhana mengatakan, selain terjadinya peningkatan harga komoditas crude palm oil (CPO), selama tahun 2021 perseroan mampu menjaga biaya produksi melalui berbagai inisiatif yang berfokus kepada efisiensi biaya serta mendukung kelancaran produksi.
"Meningkatnya kinerja keuangan tidak terlepas dari produktivitas tanaman perseroan yang berada pada usia produktif, yakni rata-rata di umur 12 tahun," ujarnya.
Baca Juga: Bumitama Percepat Digitalisasi di Lini Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit
Wisnu menyampaikan, capaian tersebut merupakan buah dari keberhasilan emiten berkode saham TLDN itu dalam menjaga dan memastikan kinerja serta produktivitas yang prima, terutama selama masa pandemi COVID-19.
"Walau kami mengalami berbagai tantangan terutama terkait aktivitas panen dan perawatan, serta efek water-deficit di tahun 2019 yang terlihat di tahun 2020 dan 2021, namun tim manajemen TLDN yang berbekal pengalaman lebih dari 18 tahun di industri kelapa sawit mampu meresponnya secara tepat," katanya.
Per 31 Desember 2021, total aset TLDN tercatat sebesar Rp4,6 triliun, di mana total kewajibannya turun 15,5 persen menjadi Rp3,2 triliun dari tahun sebelumnya, dengan porsi penurunan terbesar ialah pada kewajiban jangka panjang kepada bank.
Baca Juga: Bumitama Percepat Digitalisasi di Lini Bisnis Perkebunan Kelapa Sawit