Home / News / Ekonomi

Kemenangan Joe Biden Bikin Harga CPO Tembus Level Tertinggi 2020

Minggu - 22 Nov 2020, 13:33 WIB
Foto: Ilustrasi buah kelapa sawit
Editor : Joko Yuwono | Tim Redaksi

Jakarta, Warta Sawit Indonesia -- Harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Malaysia kembali melesat. Kini kontrak futures CPO diperdagangkan di harga tertinggi sepanjang tahun jika dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya.

Senin (9/11/2020), harga CPO untuk kontrak pengiriman Januari 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange naik 1,4% dari posisi penutupan akhir pekan lalu ke level RM 3.226/ton.

Kemenangan Joe Biden dalam US election 2020 membuat risk appetite investor membaik. Aset-aset keuangan hingga komoditas kompak mencatatkan kenaikan harga.

Hari ini harga kontrak futures minyak melesat lebih dari 2,5%. Harga minyak berjangka Brent yang tadinya drop ke bawah US$ 40/barel kini sudah kembali ke level tersebut.

Harga minyak mentah turut menjadi sentimen yang menggerakkan harga CPO. Pasalnya minyak nabati ini juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel yang merupakan bahan bakar pengganti minyak.

Harga minyak yang naik membuat penggunaan biodiesel dari minyak sawit menjadi lebih menarik. Sebaliknya, jika harga minyak anjlok membuat penggunaan minyak sawit untuk biodiesel menjadi kurang kompetitif.

Hanya saja harga minyak yang masih terkoreksi sepanjang tahun membuat proyek biodiesel di Indonesia mengalami kendala. Konsumsi biodiesel di Tanah Air baru di angka 6 juta kiloliter saja sampai September dari target 9,6 juta kiloliter.

Menurut Fitch Ratings, pemerintah RI bisa saja menunda upayanya untuk mendorong konsumsi biodiesel sementara waktu di tengah melemahnya harga minyak dan tingginya harga CPO.

Biodiesel sekarang jauh lebih mahal daripada solar biasa, dan subsidi dari dana industri untuk mempromosikan produksi dan penggunaan biodiesel telah meningkat.

Fitch Ratings memperkirakan dana industri hanya dapat mensubsidi sekitar 8 juta kiloliter (kl) biodiesel, dibandingkan dengan target pemerintah sebesar 9,6 juta kl pada tahun 2020, jika tidak ada langkah lain.

Ini menunjukkan bahwa ada indikasi yang kuat target konsumsi biodiesel RI untuk tahun 2020 tak tercapai. Selain itu, prospek permintaan biodiesel pada tahun 2021 dan pungutan ekspor CPO, yang berkontribusi pada dana tersebut menjadi tidak pasti.

Kendati prospek biodiesel terutama di Indonesia masih lemah, kenaikan harga CPO belakangan ini juga didorong oleh prospek penurunan stok. Produksi turun dan ekspor yang meningkat membuat persediaan menipis.

Dalam jajak pendapat Reuters terbaru, persediaan minyak sawit Malaysia kemungkinan merosot ke level terendah tiga tahun pada bulan Oktober akibat cuaca hujan yang kurang bersahabat dan pembatasan akibat pandemi.

Stok minyak sawit di produsen terbesar kedua dunia diperkirakan turun 9,8% (mom) di bulan Oktober menjadi 1,56 juta ton atau terendah sejak Juni 2017 setelah kenaikan marjinal dalam dua bulan terakhir.

Malaysia secara historis mengalami peningkatan stok minyak sawitnya pada Oktober, kata para analis.

"(Puncak) dari hujan yang lebat mengganggu aktivitas panen dan adanya pengurangan tenaga kerja di tengah merebaknya Covid-19 kemungkinan akan menurunkan output," kata Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura kepada Reuters.

Penutupan perbatasan dan perintah sementara di negara bagian utama penghasil kelapa sawit Sabah agar perkebunan bekerja dengan kapasitas setengahnya untuk membantu menahan wabah virus Corona telah menyebabkan kekurangan pekerja yang memanen buah sawit yang mudah rusak dan pada akhirnya merusak hasil panen.

Produksi minyak sawit kemungkinan turun 5,6% (mom) ke terendah dalam lima bulan menjadi 1,77 juta ton, sementara ekspor diperkirakan naik 5,5% ke level tertinggi tiga bulan menjadi 1,7 juta ton.

Dewan Minyak Sawit Malaysia akan merilis data resmi pada 10 November. Hasil median survei Reuters menyebutkan konsumsi Malaysia pada Oktober mencapai 283.556 ton.

Ekspor yang tinggi ke India selama musim perayaan Diwali berhasil mengimbangi lemahnya ekspor ke Uni Eropa dan China bulan lalu, tetapi pembelian India diperkirakan melambat pada November.

Tingkat stok kemungkinan akan mengetat hingga akhir tahun karena perkebunan memasuki musim produksi yang lebih rendah dan periode musim hujan yang lebat di kawasan tropis pasifik sebagai akibat dari fenomena La Nina.

 



Halaman :
BERITA PILIHAN
Berita Lainnya

eKomoditi Implementasikan IoT dan AI di Pabrik Kelapa Sawit

Lingkungan

Kuota Penerima Beasiswa Sawit Diusulkan Sebanyak 450 Orang

Edukasi

Transformasi Digital Perkebunan Kelapa Sawit Di Masa Pandemi

Digitalisasi

Pembinaan Petani Sawit Swadaya Tanggungjawab Semua Pihak

Sustainability

Penguatan Teknologi Pengolahan Perlu Segera Dilakukan Industri Sawit

Agroteknologi

Indonesia Kembali Jadi Eksportir Terbesar Minyak Sawit Dunia

Ekonomi

Kelapa Sawit Jadikan Indonesia Produsen Biodiesel Terbesar Dunia

Energi

APROBI Apresiasi Penyesuaian Tarif Pungutan Ekspor Sawit

Korporasi

Industri Minyak Nabati Dukung Penerapan Tarif Pungutan Ekspor Sawit

Lingkungan

Ketua GAPKI, Kampanye Hitam Kelapa Sawit Sudah Kelewat Batas

Sustainability
Plantation Application Software

Wilmar Group Lakukan Konservasi Burung Pemangsa di Kalimantan

Korporasi

Sawit Sumbermas Kejar Target Produksi CPO Hingga Akhir Tahun 2020

Korporasi

eKomoditi Indonesia Release ePCS Versi 3.8 Dilengkapi Iris Scanner

Digitalisasi

Sebagai Sumber Energi Terbarukan, Sawit Harus Dapat Insentif Lebih

Energi

Dorong Serapan Minyak Kelapa Sawit, RSPO Dukung Konsep Shared Responsibility

Sustainability

Jepang Siap Tampung Limbah Pabrik Kelapa Sawit Hingga 15 Tahun ke Depan

Sustainability

Implementasikan Program Sawit Rakyat, PTPN III Lakukan Peremajaan

Lingkungan

Astra Grup Perluas Digitalisasi Perkebunan Sawit di Masa Pandemi

Korporasi

Pengusaha Sawit Targetkan Produksi 49 Juta Ton CPO di 2021

Korporasi

Banyak Konsumen Tidak Mengetahui Minyak Sawit yang Berkelanjutan

Sustainability
Plantation Application Software

Jambi Kekurangan Pabrik Pengolahan Sawit, Apa Dampaknya ke Petani?

Lingkungan

Korindo Group Klaim Telah Moratorium Pembukaan Lahan sejak 2017

Sustainability

Meski Ekspor Sempat Turun, Harga CPO Masih Kuat Nanjak

Ekonomi

Pemerintah Indonesia Pantang Mundur Lawan Diskriminasi Sawit

Agroteknologi

Buka Wawasan Para Milenial, BPDPKS Edukasi Manfaat Sawit

Edukasi

Lawan Kampanye Hitam, BPDPKS Lakukan Edukasi dan Sosialisasi

Agroteknologi

Program Peremajaan Sawit Rakyat Dinilai Pro Petani Sawit

Lingkungan

Edukasi Pencegahan Karhutla Bagi Masyarakat Terus Dilakukan Walau Masa Pandemi

Edukasi

Lewat Dukungan Dana Sawit Dari BPDP-KS, 4.529 Petani Peroleh Pelatihan

Edukasi

Data Mining dan Big Data Analysis di Perkebunan Kelapa Sawit

Digitalisasi
Plantation Application Software

GAPKI Selenggarakan Konferensi Internasional Kelapa Sawit Secara Virtual

Sustainability

Mulai Pulih, Industri Sawit Indonesia Terus Tunjukkan Tren Positif

Sustainability

Pengusaha Sawit Targetkan Produksi 49 Juta Ton CPO di 2021

Ekonomi

Defisit CPO di 2025 Berisiko Ekspansi Lahan Besar-besaran

Edukasi

Industri Lagi Goyang, Ekspor Kelapa Sawit Mampu Tembus USD 10,06 Miliar

Ekonomi

Kembangkan Biodiesel, Pemerintah Kehilangan Potensi Ekspor CPO Rp 41,7 Triliun

Energi

Kelapa Sawit Semakin Berkelanjutan dengan Revolusi Industri 4.0

Digitalisasi

Aspek Teknologi Industri Kelapa Sawit Harus Berbenah

Digitalisasi

Inovasi Teknologi Optimalkan Produksi Sawit di Lahan Gambut

Lingkungan

Pupuk Kaltim Kembangkan Teknologi Pertanian Kelapa Sawit

Digitalisasi

Dukung kami menyajikan berita akurat, terpercaya dan independen. Berkontribusi sekarang melalui link Google berikut ini.

Kolom Opini

Digitalisasi Perkebunan Berpotensi Tingkatkan Profit Tanpa Perluasan Hektar
Halaman ini didedikasikan untuk memajukan proses digital transformation dunia industri perkebunan kelapa sawit Indonesia
ENGLISH CHANNEL
Lihat Semua